Perumnas Akan Membangun Rumah Wartawan

Perum Perumnas menargetkan penyelesaian pembangunan rumah untuk para wartawan dalam 3-4 bulan ke depan. Proyek yang diinisiasi Kementerian Perumahan Rakyat itu akan dibangun di lahan seluas 354 hektare.

“Total unit yang dibangun tahap pertama mencapai 520 unit,” ujar Direktur Utama Perumnas, Himawan Arif Sagata, dalam acara pencanangan pembangunan rumah wartawan di Bogor, Jawa Barat, Kamis 6 Desember 2012.

Sejauh ini, di kawasan Bumi Parung Panjang, Bogor, seperti dipaparkan Himawan, dari lima sektor yang dimiliki Perumnas, baru dua sektor yang terbangun dan ditempati oleh empat ribu kepala keluarga.

Lokasi pembangunan rumah yang nantinya akan dilengkapi dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ini sudah direncanakan sejak dua tahun lalu.

“Untuk akses pun sudah ada jalur kereta dan hanya memakan waktu 45 menit ke Stasiun Tanah Abang,” jelasnya.

Dengan adanya fasilitas seperti ini, Himawan memperkirakan, ke depan, Parung Panjang akan menjadi daerah yang berkembang.

Direktur Pemasaran Perumnas, Muhammad Nawir, menjelaskan, harga rumah khusus wartawan untuk tipe 36 dengan luas tanah 72 meter persegi adalah Rp85 juta.

“Angka ini lebih rendah dari standar rumah FLPP di daerah Parung Panjang yaitu Rp95 juta,” ungkapnya.

Untuk rumah wartawan ini, nantinya, menurut Nawir, dijual mulai dari tipe 36/72, 36/84, 36/90, 36/105, dan 45/106.

Tahan Gempa

Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat, Pangihutan Marpaung, menambahkan, rumah wartawan itu dibangun dengan sistem cetak. Sebab, menurut pria yang biasa disapa Paul ini, rumah dengan sistem cetak ini terbukti lebih tahan terhadap goncangan gempa dibandingkan rumah dengan batu bata atau batako.

Paul berharap, jika dimungkinkan, rumah serupa akan dikembangkan di lokasi lain. Sementara itu, untuk rumah yang dibangun saat ini, diharapkan bisa terealisasi dan penerimaan kunci dalam waktu tiga hingga empat bulan ke depan.