Satpol PP Demo Minta Diangkat Menjadi CPNS

Satpol PP DemoDemo CPNS Satpol PP – Ratusan Pegawai Tidak Tetap (PTT) menggelar aksi unjuk rasa di dalam Balai Kota DKI, Jakarta. PTT yang berasal dari Satpol PP tersebut menuntut pengangkatan status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kepada personel Satpol PP PTT. Terlihat, ratusan Satpol PP memakai seragam coklat memenuhi selasar Balai Kota, yang terletak di antara Gedung Blok G dan Blok B.

Salah satu petugas Satpol PP PTT, Mohammad mengatakan ada sebanyak 1.885 petugas Satpol PP PTT di lima wilayah DKI yang sudah bekerja sejak tahun 2006, tetapi hingga saat ini tak kunjung diangkat menjadi CPNS. “Kami bekerja sebagai PTT sejak tahun 2006. Namun sampai sekarang tak kunjung diangkat jadi CPNS, apalagi PNS,” kata Mohammad di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (3/7).

Bahkan, selama bekerja delapan tahun sebagai PTT, pendapatan yang mereka terima jauh dari pendapatan yang diterima CPNS atau PNS DKI. Padahal, secara kinerja mereka sama dengan CPNS.

Setiap bulannya, petugas Satpol PP PTT menerima gaji sebesar Rp 2.189.000 ditambah tunjangan penambahan penghasilan (TPP) sebesar Rp 1.000.000 per bulan. “Sayangnya, gaji maupun TPP kami dibayarkan tak tetap. Tanggalnya tak pasti. Jadi kami sering ngutang kepada orang. Akhirnya gaji kami untuk menutupi hutang,” ujarnya.

Satpol PP PTT lainnya, Arifin mengatakan sudah sewajarnya mereka diangkat menjadi CPNS, sehingga mereka punya jaminan kesehatan atau jaminan dari kematian. Karena, pekerjaan mereka sebagai alat penegak peraturan daerah memiliki resiko tinggi.

“Tiap hari kami adu otot dengan pelanggar ketertiban umum. Ada beberapa teman yang gugur dalam tugas atau terluka. Namun nasib kami cenderung ditelantarkan pemerintah. Karena itu kami minta Pak Jokowi dan Pak Ahok membantu nasib kami,” ungkap Arifin.

Aksi unjuk mereka membuahkan hasil, yaitu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mau menemui mereka. Lalu 10 orang perwakilan Satpol PP PTT beranjak ke kantor Ahok yang ada di lantai 2, gedung Blok B.