Rekrutmen CPNS Tanjabbar 2015 Tak Pakai Tes Wawancara

Tanjabbar KabCPNS Tanjabbar 2015 – Warga Tanjung Jabung Barat ternyata banyak yang tidak lolos dalam seleksi penerimaan CPNS di daerahnya sendiri dalam penerimaan CPNS Tanjabbar 2014 kemarin.

Saking sedikitnya DPRD Tanjabbar menyoroti perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tanjung Jabung Barat yang menurut mereka tak mengutamakan putera-puteri Tanjab Barat, sehingga tak terjadi penekanan terhadap angka pengangguran.

Dewan menyampaikan kekecewaan itu melalui perwakilan Pansus LKPJ di atas podium paripurna, tak main-main, tuntutan legislatif adalah penggantian struktur kepemimpinan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Ketua DPRD Tanjab Barat, Faizal Riza juga membenarkan terkait kurangnya pengamodiran PNS yang ber KTP Tanjab Barat. “Kita berharap ada prioritas bagi putera-puteri daerah,” demikian kata Riza di ruang kerjanya.

Seperti diketahui bahwa tahun 2014 yang lalu Tanjab Barat melakukan penerimaan CPNS tanpa ikut campur tangan soal seleksi untuk yang pertama kali. Dari dua pilihan sistem seleksi diantaranya Test Kompetensi Dasar (TKD) atau sistem komputer dan Test Kompetensi Bidang (TKB) atau wawancara oleh tim Pemda, yang diambil hanya TKD.

Tidak seperti daerah – daerah lain, di mana kedua sistem seleksi itu digunakan. Dengan hanya menggunakan TKD, maka peserta CPNS hanya mengandalkan kemampuan untuk mengisi soal di komputer, di mana hasilnya keluar detik itu juga.

Tidak ada lobi atau nepotisme yang berjalan dalam seleksi, sehingga saat hasil keluar, disebut bahwa ternyata banyak CPNS dari luar Tanjab Barat yang lulus kemudian mendapat NIP. Dengan transparannya sistem seleksi CPNS di Tanjab Barat, bahkan kabupaten ini diberi penghargaan khusus oleh BKN.

Dalam beberapa kesempatan, Kepala BKD, Zulkifli menyebut bahwa memang mereka tidak ikut campur dalam seleksi sehingga jauh dari nepotisme, tugasnya cuma membuka pendaftaran, peserta daftar online langsung ke Panselnas, kemudian mengirim bahan via POS, lalu ikut seleksi sistem komputer di Jambi yang difasilitasi BKN.

“Jadi memang dalam hal ini kami cuma memfasilitasi. Soal kelulusan, itu sesuai dengan kemampuan peserta mengisi soal di komputer, siapa yang nilai tinggi lulus, nilai tidak bisa dirubah, karena saat mengisi satu soal hasilnya keluar di layar besar yang sudah kita pasang di depan lokasi ujian, semua orang bisa melihat secara langsung hasilnya di layar,” demikian penjelasan Zulkifli.